Suatu siang saya TM bersama istri, anak saya nomor 5 dan ibu mertua berkunjung silaturrahmi Jamaah haji 2014 ke suatu desa blondang Kota Reog Ponorogo tepatnya dirumah ibu MM. Bagi saya desa itu sangat jauh dan melelahkan bila dijangkau dengan sepeda ontel karena akses jalan yang sulit disekitar tahun 1990, batu terjal berlumpur bila musim hujan tiba , licin dan njubel ( bahasa jawa) tanahnya pada sepedah kayuh. Akan tetapi sangat berbeda jauh bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir setelah ben
dungan bendo mulai digarap, jalan dan akses ke deso tersebut luas dan sudah beraspal . setelah saya dan keluarga sampai di rumah Ibu MISMI untuk bersilaturrahim singkat kata beliau kemudian bercerita tentang AWAL KEHIDUPAN PERNIKAHAN DENGAN SUAMINYA BAPAK MK bagi saya ini adalah suatu yang luar biasa perjalanan hidup seorang ibu yang hidupnya terlihat dari rumah yang sangat sederhana ukuran 5x 10 m dan di depan rumah ada lapak tempat jual sayur milik anaknya dan beliau dari tahun 1980an setiap pasaran kliwon Mlarak dan pon Siwalan berjualan di pasar tesebut dia kayuh sepedahnya menuju pasar tersebut selain itu ia setiap hari jualan sayur keliling di desa sekitarnya. Suatu waktu dia melihat berita di TVRI ada seorang perempuan naik haji dan salah satu korban selamat dari musibah jatuhnya pesawat tersebut. Kemudian terbesit dalam hati bu MM kok bisa seorang perempuan bisa melaksanakan ibadah haji dan selamat dari musibah. Tersetaklah hati beliau kemudian menangis dan berkata pada dirinya :” kalau dia bisa ibadah haji kenapa saya tidak” setelah kejadian itu Setiap malam beliau sholat tahajud memohon kepada Allah agar diberi kesempatan melaksanakan ibadah haji dan disetiap pulang dari jualan jam 14.00 dia sempatkan sholat duhur dimanapun masjid sesibuk dan selehah apapun beliau tanamkan dalam dirinya” Jangan Pernah tinggalkan sholat” Berdo’a dan Terus berusahan pasti Allah kabulkan.
Qodarulloh tahun 2009 Allah beri rizki dari hasil jualan sayurnya setiap hari, beliau kemudian mengajak suaminya untuk mendaftarkan ibadah haji akan tetapi suami belum berkenan. Dengan tekat yang kuat ia lantas mendaftarkan dirinya sendiri atas restu suami dan Allah panggil untuk menunaikan ibadah haji ditahun 2014, setelah sampai dihotel Arabsaudi beliau menangis haru, merasa tidak yakin, mungkinkan ini hanya mimpi sampai beliau mencubiti badannya sendiri untuk meyakinkan akan panggilan Allah ini . Setelah pulang kemudian beliau bertekat untuk mengajak suaminya untuk melaksanakan ibadah umroh dan Alhamduliillah suaminya berkenan dan berangkatlah beliau berdua ketanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh ditahun 2017 . dan ia merasa bahwa rizkinya selalu mengalir deras dan tidak merasa kurang setelah hartanya untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh dan timbul hirohnya untuk mendaftarkan haji anaknya dan berusaha berqur’ban ketika hari raya Idhul adha tiba.
Demikian kisah singkat dari bu Hajah MM dari Tanah Blondrang Bendo nan Damai.
Belajar dari BU HJ.MM:
Teruslah berusaha dan ihktiyah tanpa menggeloh selalu Qonaah atas pemberian Allah
Sholat tahajud setiap malam dan berdo’a pasti Allah kabulkan kebutuhan kita
Jangan pernah tinggalkan Sholat Sesibuk dan Selelah apapun
Pudak,08-06-22 #TM.Ngabar.
0 komentar:
Posting Komentar