Juli 26, 2022
0


Pelajaran  berharga dari ibu tukang sayur naik Haji

Suatu siang saya TM bersama istri, anak saya nomor 5  dan ibu mertua berkunjung  silaturrahmi Jamaah haji 2014 ke suatu desa blondang Kota Reog Ponorogo tepatnya dirumah ibu MM.  Bagi saya desa itu sangat jauh dan melelahkan bila dijangkau dengan sepeda ontel karena akses jalan yang sulit disekitar tahun 1990, batu terjal berlumpur bila musim hujan tiba , licin dan njubel  ( bahasa jawa) tanahnya pada sepedah kayuh. Akan tetapi sangat berbeda jauh bila dibandingkan dengan  beberapa tahun terakhir setelah ben
dungan bendo mulai digarap,  jalan dan akses ke deso tersebut  luas dan sudah beraspal . setelah saya dan keluarga sampai di rumah Ibu MISMI  untuk bersilaturrahim  singkat kata beliau kemudian bercerita tentang  AWAL KEHIDUPAN PERNIKAHAN  DENGAN SUAMINYA  BAPAK MK bagi saya ini adalah suatu yang luar biasa perjalanan hidup seorang ibu yang hidupnya terlihat dari rumah yang sangat  sederhana ukuran 5x 10 m dan di depan rumah ada lapak tempat jual sayur milik anaknya  dan beliau dari tahun 1980an setiap pasaran kliwon Mlarak  dan pon  Siwalan berjualan di pasar tesebut  dia kayuh sepedahnya menuju pasar tersebut selain itu ia setiap hari jualan sayur keliling di desa sekitarnya. Suatu waktu dia melihat berita  di TVRI ada seorang perempuan naik haji  dan salah satu korban  selamat dari musibah jatuhnya pesawat  tersebut. Kemudian terbesit dalam  hati  bu MM kok bisa seorang perempuan bisa melaksanakan ibadah haji dan selamat dari musibah.  Tersetaklah hati beliau kemudian menangis  dan berkata pada dirinya :” kalau dia bisa  ibadah haji kenapa saya tidak”  setelah kejadian itu Setiap malam beliau sholat tahajud memohon kepada Allah  agar diberi kesempatan melaksanakan ibadah haji dan disetiap pulang dari jualan jam 14.00 dia sempatkan sholat duhur dimanapun masjid sesibuk dan selehah apapun beliau tanamkan dalam dirinya” Jangan Pernah tinggalkan sholat” Berdo’a dan Terus  berusahan pasti Allah kabulkan. 

Qodarulloh tahun 2009 Allah beri rizki dari hasil jualan sayurnya setiap hari, beliau kemudian mengajak suaminya untuk mendaftarkan ibadah haji akan tetapi suami belum berkenan. Dengan tekat yang kuat ia lantas mendaftarkan dirinya sendiri atas restu suami dan Allah panggil untuk menunaikan ibadah haji ditahun 2014, setelah sampai dihotel Arabsaudi beliau menangis haru, merasa tidak yakin, mungkinkan ini hanya mimpi sampai beliau mencubiti badannya sendiri untuk meyakinkan akan panggilan Allah ini . Setelah pulang kemudian beliau bertekat untuk mengajak suaminya untuk melaksanakan ibadah umroh dan Alhamduliillah suaminya berkenan dan berangkatlah beliau berdua ketanah suci untuk melaksanakan ibadah umroh ditahun 2017 . dan ia merasa bahwa rizkinya selalu mengalir deras dan tidak merasa kurang setelah hartanya untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh dan timbul hirohnya untuk mendaftarkan haji anaknya dan berusaha berqur’ban ketika hari raya Idhul adha tiba. 

Demikian kisah singkat dari bu Hajah MM  dari Tanah Blondrang Bendo nan Damai.

Belajar dari BU HJ.MM:

Teruslah berusaha dan ihktiyah tanpa menggeloh selalu Qonaah atas pemberian Allah

Sholat tahajud setiap malam dan berdo’a pasti Allah kabulkan kebutuhan kita 

Jangan pernah tinggalkan Sholat Sesibuk dan Selelah apapun

Pudak,08-06-22 #TM.Ngabar.

0 komentar:

Posting Komentar